Happy Weekend

22:01:00

Akhir minggu ini menyenangkan & berkesan bagi saya. “baiti jannati” & love makes a house as a home jadi tema khusus dua hari ini, meski tanpa harus disepakati sebelumnya.

Sabtu pagi dimulai dengan ritual yang terlambat karena bangun kesiangan. Hayu telah terbangun pada dini hari sebelum shubuh, membuat jam biologis pun turut bergeser. Dulu, sebelum ada Hayu, kesiangan di weekend berarti lanjut bersantai-santai. Asal tidak ada tanggungan agenda, brunch pun sah-sah saja dan tidak masalah. Lain halnya sekarang, ada rasa bersalah jika tidak bersegera memulai aktivitas sehari-hari. Ditambah pula rasa takut, takut hal ini yang diingat & diteladani ia di kemudian hari.

Suami mengungkapkan keinginannya untuk memulai hobi baru, aquascape. Ide itu berawal dari air mancur kolam yang pompanya berkali-kali ngadat. Sudah beli beberapa kali, ujung-ujungnya rusak lagi. Untuk menyelamatkan ikan penghuni kolam, suami membeli aquarium kecil untuk menampung. Apa daya, ternyata ikan mas ini tidak cocok hidup dalam aquarium. Airnya akan selalu keruh, meskipun sudah diberi filter, karena memang bukan habitat untuk ikan mas. Rencananya, ikan mas akan dikembalikan ke kolam, diberi filter saja (bukan pompa air mancur seperti selama ini) dan aquarium akan dimanfaatkan untuk aquascape.  Saya kemudian menyetujui ide tersebut, dengan syarat harus mencoba memerbaiki kolam terlebih dahulu. Sayang sekali jika kolam tersebut tidak dimaksimalkan dengan air mancur, harus dirunut bersama-sama dari awal apa betul masalahnya di pompa. Bisa saja saklar, stop kontak, atau yang lain.

Suami pun setuju dan langsung memulai mengutak-utik saklar kolam. Hayu pun tak mau ketinggalan turut andil. Ia ngotot untuk berada di dekat bapak. Ujung-ujungnya malah asyik bermain tanah sampai serupa penyamaran tentara perang Vietnam. =D

Asyik ndeprok
Entah mengapa, saya tidak merasa marah sama sekali dan malah senang ketika Hayu bermain & berkotor-kotor ria. Bisa jadi saya tenang karena ini weekend & bapaknya ada di rumah, sehingga tidak khawatir apabila butuh bantuan. Bisa jadi juga karena saya senang melihat bagaimana Hayu berani dan nyaman sekali dengan alam.

Setelah membeli alat dan bahan, sepulang dari kondangan suami pun melanjutkan aktivitas reparasi. Dugaan kami benar, pangkal permasalahan ada di saklar. Alhamdulillah. Rencana belanja untuk aquascape pun disusun. Eits, tapi bukan kami bertiga yang akan berbelanja. Tetapi Suami & Hayu saja. Ya, ini kencan pertama mereka, keluar rumah tanpa saya untuk pertama kali. Suami sudah sering dan terbiasa untuk bersama Hayu saja di rumah, tapi untuk keluar rumah lain cerita.

Sebenarnya agenda kencan mereka ini disesuaikan dengan agenda belajar jahit saya. Sejak Hayu lahir, saya ingin sekali mengikuti kelas menjahit. Sayangnya, jadwal kelas sulit sekali untuk disesuaikan dengan agenda kami. Sehingga ketika minggu kemarin saya meminta suami untuk meluangkan waktu 2 jam di akhir pekan untuk meng-handle Hayu, dan saya akan belajar otodidak. Suami setuju dan begitulah awal mula kencan mereka tercipta.

Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Meski kikuk karena harus menggendong Hayu dan mengemudikan motor (Hayu masih takut duduk di car seat, hiks), suami sukses shopping & nge-date. Saya pun ber-progress dari memotong kaos tak terpakai untuk baju Hayu, hingga menjahit sebagian pola tersebut. Dan, berkat kerja keras suami, aquascape-nya sudah berhasil tersusun… Yeayy!


Saya senang karena kami bisa memberi ruang belajar & bertumbuh untuk diri kami masing-masing. Saya juga senang karena Hayu terlibat dalam setiap aktivitas, dan ia juga sangat antusias untuk “melibatkan diri”. Semoga jika Hayu melihat & merasakan kedua orang tuanya selalu bersemangat belajar, ia pun begitu. 

=)

You Might Also Like

0 comments